LOMBA MENYANYI SOLO & TARI TRADISIONAL
UKM SENI DAN BUDAYA STIPER KUTIM 2019
Ayoooo teman-teman Pelajar dan Teman-Teman Mahasiswa. Ikuti lomba Menyanyi solo & Lomba Tari Tradisional dari Kegiatan UKM SENI DAN BUDAYA Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur.
Kami Tunggu Kehadiran Teman-Teman dari kalangan Pelajar dan Mahasiswa.
"APA ITU OPEN RECRUITMENT?"
Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang yang memenuhi syarat pekerjaan. Semua perusahaan dalam industri apa pun bisa mendapatkan keuntungan dari kontingensi atau mempertahankan perekrut profesional atau proses alih daya untuk agen perekrutan.
Orgabisasi?
" Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. "
UKM SENI DAN BUDAYA STIPER KUTIM
UKM SENI DAN BUDAYA STIPER KUTIM adalah organisasi internal dalam kamupus Sekolah Tinggi Pertanian kutai Timur,
salah satu fungsi dan tujuan dari terbentuknya UKM SENI DAN DAN BUDAYA STIPER KUTIM pada 10 Mei 2017
1).memberikan wadah kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian kutai Timur
2). Melestarikan Seni dan Budaya dalam Organisasi Internal kampus
3). Sebagai penerima Kretifitas terhadap mahasiswa untuk mengembakan suatu seni dan budaya
AYOOOO MAHASISWA STIPER KUTIM....
MARI BERGABUNG dan MENJADI BAGAIAN KELUARGA KAMI.....
SALAM BUDAYA......
Burung enggang sangat lekat kaitanya dengan masyarakat Dayak
di Kalimantan. Di Kalimantan timur burung ini menjadi inspirasi dalam sebuah
tarian, yang biasa di sebut Tari Burung Enggang.
Apakah Tari Burung Enggang itu? yuk kita cari tahu di sini.
Tari Burung Enggang merupakan salah satu tarian tradisional
dari Kalimantan
timur yang gerakannya menggambarkan kehidupan burung enggang. Tari
Burung Enggang atau biasa di sebut dengan Tari Enggang ini sangat populer di Kalimantan
timur, khususnya suku Dayak Kenyah. Dalam bahasa Dayak kenyah, Tari Burung
Enggang biasa di sebut dengan tari kancet lasan. Tarian ini biasa di mainkan
oleh para wanita suku Dayak di sana.
Tonton Yah YouTube kami!!
Menurut kepercayaan masyarakat Dayak kenyah, nenek
moyang mereka berasal dari langit yang turun ke bumi menyerupai burung enggang.
Sehingga Tari Enggang dianggap sebagai suatu penghormatan terhadap para leluhur
mereka. burung enggang memang sangat di muliakan oleh masyarakat Dayak terutama
suku Dayak kenyah. Bulu – bulu burung enggang selalu memegang peranan yang
penting pada setiap upacara adat dan tariannya. Selain itu bentuk burung
enggang juga banyak terdapat pada setiap ukiran yang di buat oleh suku Dayak
kenyah.
Gerakan dalam tarian ini mempunyai 3 gerakan dasar yaitu nganjat, ngasai, dan purak barik. Semua gerakan itu seakan
mengumpamakan penari seperti burung enggang. Pada gerakan ngasai, penari menari
seperti burung enggang sedang terbang. Sedangkan pada gerakan purak barik,
penari menari seperti burung yang berpindah tempat. selain itu gerakan nganjat
yang merupakan gerakan utama atau gerakan khas Dayak menyerupai burung enggang
yang membuka dan menutup sayapnya
Dalam pertunjukan Tari Enggang, penari menari di balut
dengan busanaadat Dayak dan ikat kepala
yang di hiasi dengan bulu burung enggang. Saat menari, penari menggunakan bulu
burung enggang di tanggannya sebagai property dalam menarinya. Bulu burung
enggang tersebut di ikatkan di jari tangan seperti cincin, sehingga tidak mudah
lepas saat di ayunkan. Dalam pertunjukannya penari menari dengan iringan musik
tradisional suku Dayak. Dengan iringan musik tersebut penari menari seperti
burung enggang dengan lemah gemulai seakan menggambarkan kecantikan dan
kelembutan wanita Dayak.
Gambar : pertunjukan tari enggang
Dalam perkembangannya,Tari Burung Enggang menjadi tarian wajib dalam setiap acara
seperti acara adat, penyambutan tamu, dan festival budaya. Dalam pertunjukan Tari
Enggang saati ini banyak terdapat kreasi baru pada gerakan dan busananya. Semua
itu di lakukan agar tarian tersebut dapat terlihat lebih menarik, namun tidak
menghilangkan makna dan filosofi dalam tariannya.
Nah cukup sekian pengenalan tentang Tari Burung Enggang dari Kalimantan timur. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang kesenian tari tradisional di Indonesia.
Sumber : http://www.negerikuindonesia.com/2015/03/tari-burung-enggang-kalimantan-timur.html
Masyarakat Kutai Kertanegara Ing Martadipura memiliki satu tarian tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini yaitu Jepen.
Kesenian tradisional khas pesisir Sungai Mahakam ini berupa tari yang
berakar dari nilai-nilai filsafat Melayu dan adat ketimuran ini masih
banyak dijumpai.
Salah satu tari kreasi yang terinspirasi dari tari jepen adalah tari jepen genjoh Mahakam. Sebagian besar gerak dalam tari ini bersumber dari tari jepen, misalnya gerak gelombang, samba setengah, samba penoh, ayun anak, jalan kenyak, saluang mudik, dan gerak taktim. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tari jepen genjoh mahakam merupakan tari yang dinamis, atraktif, dan energik, tetapi tetap bersahaja dan merepresentasikan kebudayaan Melayu.
Kebersahajaan tersebut juga tercermin dalam tata rias dan busana. Tata rias para wanita penari jepen genjoh mahakam
umumnya dibuat minimalis, tanpa menghilangkan keanggunan dengan
sentuhan busana bernuansa Melayu yang santun dan bersahaja. Penari jepen genjoh mahakam juga dilengkapi tongkat berselendang yang membuat pementasan tari kreasi ini semakin mempesona.
Dari segi musik, pengaruh alat musik kontemporer tidak bisa
dihindari. Meski demikian, bukan berarti menghilangkan secara penuh
musik tradisional Kutai. Kelompok-kelompok tari kreasi jepen yang banyak bermunculan di Kabupaten Kutai Kertanegara masih menggunakan musik tradisional yang disebut dengan musik tingkilan sebagai musik yang mengiringi pementasan tari jepen.
Musik tingkilan bersumber dari beberapa suara alat musik
tradisional asal Kutai, seperti gambus berdawai enam dan ketipung.
Selain itu, tak lupa di sela-sela musik yang sedang bermain diselipkan
syair-syair berupa pantun saling berbalas yang berisi petuah-petuah
moral menurut adat ketimuran. Tari jepen dapat dikatakan sebagai
kesenian lintas budaya, mengingat kesenian serupa juga ditemukan di
pesisir Pulau Sumatera dan Serawak, Malaysia, yang lebih dikenal dengan
nama tari japin atau zapin atau zafn.
Untuk melestarikan tari jepen sebagai kesenian asli Kutai
Kertanegara, pemerintah setempat setiap tahun menggelar Festival Jepen
yang melahirkan banyak tari kreasi jepen dari berbagai kecamatan
di Kabupaten Kutai. Kegiatan tersebut patut dihargai sebagai usaha-usaha
untuk tetap melestarikan kesenian jepen, sehingga kini tari kreasi jepen banyak dijumpai dalam berbagai acara budaya, seperti pernikahan adat, penyambutan tamu, atau acara khitanan.